Sabtu, 08 Januari 2011

Mempercantik Kejutan


Delapan hari sudah berlalu di tahun 2011 ini. Banyak hal yang sudah kita rencanakan untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang sempat tertunda di tahun 2010 lalu. Banyak pula kenangan yang mestinya dikubur dalam-dalam bersama dengan dokumen-dokumen yang sudah tidak terpakai. Tentu tidak semua hal akan kita kubur dan lupakan begitu saja. Banyak hal di sepanjang 2010 yang mestinya menjadi pembelajaran untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya di 2011 ini. Memang evaluasi bisa kita lakukan setiap saat, akan tetapi naluri ternyata membutuhkan momentum untuk mengambil ancang-ancang mencapai tujuan rangkaian finish dan akan mencatatkannya ke dalam buku tahunan yang sudah kita buat.
Mungkin sudah agak terlambat untuk membahas tentang 2011 ini. Tapi memang saya pribadi belum menyusun secara runtut dan terperinci perencanaan yang akan saya lakukan di sepanjang 2011 nanti. Dalam catatan kecil saya, di tahun 2011 ada begitu banyak perubahan yang patut menjadi sejarah tersendiri dalam rangkaian kehidupan yang sudah saya jalani sampai saat ini. Mulai dari stagnansi Negara-negara besar, bahkan adidaya seperti Amerika dan Inggris dan berkembang pesatnya beberapa Negara di Asia yang salah satunya adalah Cina. Saya sempat terkagum-kagum ketika menyaksikan begitu hebatnya Cina yang mampu membangun Pembangkit Listrik berbahan bakar batubara di beberapa tempat di Indonesia. Meski secara kualitas (menurut pandangan saya) memang lebih rendah daripada buatan Negara yang sudah mendahuluinya, Jepang tapi saya tetap terkagum. Betapa tidak, industry transformator (trafo) yang biasanya kita kenal dengan merk besar seperti Siemens dapat disamai dengan manufaktur Cina sekelas home industry (menurut informasi dari kunjungan ke Cina beberapa saat lalu). Begitu juga dengan bombardir beberapa merk Handphone dengan teknologi yang ingin menyamai pendahulunya. Yang saya kagumkan, ternyata Cina mampu memproduksi HP berfasilitas sama akan tetapi dengan material yang lebih murah sehingga harga jualnya pun mampu dijangkau oleh masyarakat kita sebagai objek pemasaran. Sampai saat ini saya masih bermimpi Negara kita mampu meniru, melakukan Recycle Engineering terhadap produk-produk tersebut.
Memang agaknya terlalu naïf jika perubahan yang kita bicarakan di sini hanyalah perubahan teknologi, perubahan ekonomi, tanpa diiringi dengan perubahan moral, spirit, dan perubahan inovasi. Kita memang terbatas pada hal-hal tertentu dalam kehidupan ini, tetapi akankah kita juga membiarkan diri kita terlena pada keterbatasan moral, spirit, dan juga inovasi? Ada sekian banyak peluang untuk maju di samping kelemahan-kelemahan diri kita yang bisa jadi telah kita telantarkan.

Dalam setiap fragmen kehidupan kita, kejutan-kejutan akan senantiasa hadir. Apakah itu kejutan yang akan menambah motivasi atau melemahkan diri kita. Menjadi ingatan bersama kejutan yang hadir di penghujung 2010 yang lalu. Bencana di daerah yang dikenal dengan keramahan dan kenyamanan dikejutkan dengan bencana Merapi selama hampir dua bulan sejak meletusnya hingga akibat yang ditimbulkan saat ini. Kejutan memang tidak bisa kita rencanakan di dalam alur yang sudah kita scenario. Kejutan terjadi begitu cepat dan tentu akan menghentikan sejenak jalannya alur cerita yang sudah kita rencana. Bukan berarti berhentinya alur cerita akan senantiasa menambah titik kelemahan alur cerita kita. Ibarat sebuah film, improvisasi justru akan mempercantik penampilan. Beberapa waktu lalu saya membaca di salah satu portal berita bahwa bencana Merapi mampu disulap menjadi sebuah wisata baru yang unik yaitu wisata lahar Merapi. Wisata yang menghadirkan perjalan untuk melihat sisa-sisa bencana Merapi. Pengunjung akan melihat dan membandingkan sendiri bahwa pemandangan hijau yang dulu tertampil berganti menjadi pemandangan abu-abu. Tak tanggung-tanggung, ternyata wisata ini sangat menarik warga Jogja maupun luar Jogja yang ingin menyaksikan dari dekat sisa-sisa erupsi Merapi. Dan diberitakan bahwa keuntungan wisata ini perhari bisa mencapai 40 juta rupiah. Selain itu muncul pengusaha pengeruk pasir yang menjadi lebih banyak daripada biasanya. Material merapi berupa pasir sangat memberikan peluang yang besar bagi pengusaha pasir untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Kejutan mampu dipercantik sehingga menjadi potongan indah di dalam alur cerita kita.
Lain lagi ceritanya dengan kejutan yang satu ini. Setelah bertahun-tahun kondisi persepakbolaan kita tidak kunjung mengalami perbaikan tampilah timnas dengan besutan pelatih yang tidak banyak bicara dan pemain muda berkualitas yang mampu menampilkan apa yang disebut sepakbola itu sendiri. Meski di ajang tersebut Indonesia masih gagal meraih gelar juara, akan tetapi masyarakat Indonesia sepakat bahwa Indonesia adalah juara yang sejati. Juara meski tanpa mahkota. Kejutan persepakbolaan ini mampu menjadikan semangat nasionalisme yang dikabarkan sedikit demi sedikit terdegradasi menjadi bangkit kembali. Indikatornya menurut saya mudah. Berita di stasiun televisi yang beberapa waktu terakhir masih monoton itu-itu saja menjadi terwarnai dengan merah putih seiring tampilnya permainan terbaik yang dipersembahkan pemain-pemain kita. Kejutan ini pula yang mampu membangkitkan perhatian bangsa ini terhadap sesuatu yang dulu menjadi celaan dan cacian.
Kita lihat bersama bahwa kejutan tidak selamanya akan memotong alur cerita yang sudah kita scenario. Justru akan menjadi sebuah peluang untuk memperindah jalan cerita kita. Tentu dibutuhkan pada setiap kita kesiapan untuk menerima kejutan itu. Bukan berarti grogi dan takut akan datangnya kejutan itu, akan tetapi kesiapan untuk melentingkan diri pasca kejutan itu mendatangi kita.

Paiton, 8 Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar