Senin, 26 Desember 2011

Menanya Sepotong Masalah


Ahad gerimis. Sebenarnya sangat malas untuk beranjak dari kasur dan TV yang menyala di kamar tengah. Kalau saja tidak ada undangan walimahan seorang teman waktu masih di Jakarta dulu,  saya lebih memilih untuk berdiam sambil menikmati segelas teh hangat dan pisang rebus. Setidaknya undangan itu  memaksa saya untuk tidak berlama-lama bercengkerama dengan malas. Rasa malas itu bertambah ketika membayangkan dinginnya perjalanan sepanjang Wates - Jogja.
***
Jogja macet. Berjajar mobil  plat non AB di sepanjang Jalan Pangeran Mangkubumi sampai jembatan baru yang menghubungkan ke seputaran Kotabaru. Entahlah, dengan segala keterbatasan akses jalan, Jogja masih

Minggu, 18 Desember 2011

Sumber Kecukupan Itu


Seminggu berselang setelah kuliah umum Prof. Djamaludin Ancok di Wisma Magister Manajemen UGM. Kuliah yang sangat menarik dan penuh canda setelah hampir dua tahun tidak merasakan nuansa akademis kampus ini.
“Nanti-nanti saja lah mencatatnya. Toh slide presentasinya juga bisa diminta nanti”, pikir saya saat itu. Tapi pada kenyataannya, hanya seminggu berselang tak banyak yang saya ingat dari apa yang disampaikan beliau. Setelah saya baca kembali, slide presentasi itu pun terasa hambar

Minggu, 11 Desember 2011

Arti Sekotak Nasi

Kota Jogja bukanlah kota yang baru saya singgahi. Hampir lima tahun saya kuliah di sini dan saat ini  saya begitu rindu dengan suguhan yang dihidangkan oleh kota ini. Alhamdulillah, setelah hampir dua tahun tidak menghirup aroma keramahan kota inidan sempat mencicipi kota  Karawang, Kota kecil Probolinggo dan Jakarta – saat ini saya bisa menghirup  kembali aroma itu, entah untuk berapa lama.
Seminggu di kota ini – berbagai hal baru yang sangat berbeda dengan dua tahun lalu membuat saya merasa asing. Kemacetan di perempatan Tugu Jogja,  ratusan mobil yang bersliweran di sekeliling kampus UGM dan keluar masuk kampus yang “berbayar” menjadi hal yang menurut saya “lain”. Entahlah, hanya belum terbiasa ataukah Jogja memang benar-benar sudah berbeda. Barangkali memang harus menelusur lebih jauh dan menggali lebih dalam untuk bisa mencicipi suguhan khas yang sangat saya rindu itu.
                                                                        ***
“Bu, soto nggih kaliyan teh anget[1]”
Pagi itu saya sangat ingin sarapan soto setelah semalam demam menggigil.