Senin, 03 Januari 2011

Jebakan Rutinitas atau Kenyamanan?


Bagi sebagian orang bekerja di sebuah perusahaan besar atau PNS merupakan impian. Berbeda juga bagi sebagian yang lain yang menganggap bahwa menjadi PNS atau bekerja di perusahaan besar merupakan sebuah jebakan. Jebakan yang mematikan kreativitas dan menyelimuti diri dalam selimut kenyamanan.
Awalnya saya memang memimpikan untuk bisa bekerja di sebuah perusahaan besar dengan harapan akan terjadi lompatan diri yang cukup tinggi. Setelah impian itu tercapai, disadari ataupun tidak ada sesuatu yang mengganjal dalam diri ini. Entah, karena memang tidak sesuai dengan yang dibayangkan di awal ataukah memang ekspektasi yang terlalu tinggi yang tidak bisa terpenuhi di sini. Saya memang merasakan sebuah stagnansi dalam perkembangan pribadi. Ada pula rekan kerja yang menyatakan bahwa semakin jauh dari dunia kampus, saya semakin bertambah bodoh.
Ya, memang realita dalam kehidupan yang non-ideal seperti layaknya kampus memang harus menjadi perhatian yang utama bagi setiap kita. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan dan kenyataan sangat jauh dari impian hendaknya masing-masing kita menyadari dan tidak berhenti sampai di situ saja. Saya pernah membaca di salah satu buku karangan Michael Watkins yang membahas tentang 90 hari pertama kesuksesan seseorang dalam lingkungan yang baru bahwa memaksakan sebuah idealita ke dalam realita tanpa mempelajarinya lebih dalam adalah sebuah kesalahan besar yang justru akan menjadi hambatan utama dalam memperjuangkan kesuksesan. Kesuksesan awal terletak dari kesuksesan kita untuk beradaptasi dalam lingkungan yang baru. Anggap saja bahwa kenyamanan yang kita alami ketika menginjakkan kaki di dunia yang baru ini bukanlah sebuah rejeki. Artinya, ketika kita berfikir terbalik bahwa kenyamanan itu adalah musuh utama, maka diri akan merasa tidak nyaman sehingga mau tidak mau akan terus berfikir dan bergerak mencari zona di luar zona kenyamanan itu. Tapi memang bagi sebagian orang, bertindak seperti itu sama saja dengan mempertaruhkan masa depan. Sebagian besar orang mencari kenyamanan itu, kok malah kita sendiri ingin keluar. Bukan berarti ketika kita memutuskan untuk memutus tali yang mengikat diri dalam zona kenyamanan adalah menjadikan diri menjadi seorang opposan di lingkungan yang baru. Akan tetapi berbagai tantangan akan dapat kita create tanpa harus menodai berputarnya roda yang stabil dari pihak luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar