Minggu, 06 Februari 2011

Puisi Habibie Untuk Ainun

Sebenarnya saya berusaha agar blog ini murni dari tulisan-tulisan yang saya buat. Tapi, kali ini tak ada alasan bagi saya untuk tidak membagi sesuatu yang luar biasa ini (menurut saya), yaitu puisi Habibie untuk Ainun. Semoga menjadi inspirasi tersendiri bagi setiap kita untuk memaknai kesetiaan.

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….

BJ.HABIBIE

9 komentar:

  1. subhanallah keren...
    pak habibi yang lembut hatinya..

    BalasHapus
  2. Mbak Asih Widarti : subhanallah, emang keyen. Tapi rata-rata Insinyur memang gitu :)

    BalasHapus
  3. merinding bacanya..
    bahasa cinta yang sedemikian dalam dari seorang tokoh hebat seperti BJ Habibie.
    memang benar adanya, selalu ada wanita besar di balik setiap tokoh besar...

    BalasHapus
  4. Mbak Yulifia : Kemarin mau beli bukunya lengkap di Gramed. Sayang sekali anggaran beli bukunya nggak mencukupi, ada yang mau minjemin :) ?

    BalasHapus
  5. sebenernya dari bulan kemarin udah mupeng kalo liat buku itu di gramed/toga mas. tp sampai ada buku2 lain yg daya tariknya lebih besar,

    BalasHapus
  6. nitip link bos...ada Hasan Basri tuh..diblogger stylish sy ha

    BalasHapus
  7. Mbak Asih Wid : semenjak di Jakarta blog kosong melompong (hampir 3 pekan). Wah, matur nuwun, masukin nama di blognya mbak. Ritme kehidupan kacau balau di Jakarta. Pergi pagi pulang malam. Habis Isya, makan, tidur. Paginya beraktivitas lagi. Dulu saya bisa ngeblog saat istirahat, sekarang saat istirahat pun kalau gak dipake sebenar-benarnya buat makan jadinya gak bisa makan siang.

    BalasHapus
  8. @ om hasan :
    sama ...gt jg saya...jam 8 ampe maghrib tiap hari..kadang ampe jam 9 malam seskali kalau ad rapat...tpi pulangnya kan deket tinggal 5 menit jalan he
    Hayoo weekend coba nulis lg..
    hidup dijakrta..buat rutintas tetap hidup..jgn sampe dikendalikan oleh waktu.

    BalasHapus
  9. http://www.detiknews.com/read/2010/05/27/115819/1365025/10/puisi-cinta-untuk-ainun-di-dunia-maya-bukan-karya-bj-habibie

    BalasHapus