Selasa, 14 Mei 2013

Menggeser Titik Tumpu Pada Tuas Aktivitas



Kalau membuka kamus, tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu (fulcrum), titik gaya (force), dan titik beban (load) yang divariasikan letaknya.
Ada saatnya kita merasa sangat jenuh dengan aktivitas yang kita kerjakan. Semakin lama, dirasakan bahwa beban yang harus diangkat semakin besar, padahal energi yang dimiliki tidak bertambah secara signifikan. Ibarat tuas atau pengungkit
, sekuat tenaga kita menekan titik gaya. Dengan menekan menggunakan tangan, kaki menjejak, bahkan posisi menggantung pun sudah dicoba. Akan tetapi beban yang di ujung kok tidak terangkat. Bergeser pun tidak. Dalam ilmu fisika, untuk mengangkat beban pada tuas, ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu memperbesar gaya tekan pada titik gaya dan menggeser titik tumpu. Jika kita sudah bekerja keras untuk memperbesar gaya pada titik gaya dengan mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki, akan tetapi beban belum terangkat maka sudah saatnya cara kedua yaitu menggeser titik tumpu mendekati beban yang diangkat.
Fred R. David dalam bukunya Strategic Management (2010) menceritakan bahwa ada dua presiden perusahaan yang bersaing pada industri yang sama. Kedua presiden ini memutuskan untuk mengadakan acara kemah bersama untuk mendiskusikan kemungkinan merger. Mereka berjalan menembus hingga ke kedalaman hutan. Tiba-tiba mereka berpapasan dengan seekor beruang grizzly yang berjalan dengan kedua kaki belakangnya dan meringis memamerkan gigi-giginya. Dengan segera, presiden yang pertama membuka tas punggungnya dan mengeluarkan sepatu jogingnya. Presiden yang kedua berkata, “Hey, anda tak mungkin lari mengalahkan beruang”. Presiden pertama menjawab, “Mungkin saya tidak akan pernah bisa lari lebih cepat daripada beruang itu, tetapi saya pasti bisa lari mengalahkan anda”.
Inilah salah satu representasi menggeser titik tumpu mendekati beban pada sebuah tuas. Banyak orang mengatakan, bahwa kerja keras itu adalah keharusan, akan tetapi kerja cerdas itu  membahagiakan.
***
Kerja cerdas pun tidak cukup apabila beban semakin ditambah. Ada baiknya kita melihat kembali film lama yang cukup menggelitik, Kungfu Panda. Dalam film itu, berkali-kali Panda mengatakan, “Ini adalah suatu kebetulan, suatu accident. Saya ini hanya anak tukang bakmi dan mimpi saya hanyalah membuat bakmi”. Begitu terbukti tidak bisa bermain kungfu ia kembali mengeluh,”Kalau begini terus, mendingan saya pulang saja, kembali membuat bakmi”. Setiap melihat diri sendiri di cermin, inner critic selalu muncul. Bahkan lingkungan sekitar semakin menambah ruang kosong yang seharusnya diisi dengan keyakinan. Sampai akhirnya Paman Kura-Kura mampu membuat Panda menyadari bahwa banyak ruang kosong yang seharusnya diisi. Ia memotivasi Panda dengan mengatakan, “There is no accident. Jangan sedihkan masa lalu karena kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri dan hari ini adalah hadiah”. Dan core belief adalah adalah bahan yang mampu memampatkan ruang kosong sehingga memberikan kerja yang besar pada titik gaya.
Inilah representasi Kerja Ikhlas.


Yogyakarta, 14 Mei 2013
~Bengong di ruang adaptasi

1 komentar:

  1. Mohon beri petunjuk mengangkat tuas saya pak Hasan.. Titik tumpu sudah digeser kemana-mana, tapi tetap beban tidak bergerak :(

    BalasHapus