Senin, 14 Januari 2013

Bertahan di Kurva Efek Pembelajaran



Dilihat dari prestasi akademis, tidak ada yang istimewa darinya. Kuliah dijalani sebagaimana mahasiswa pada umumnya. Kehidupannya selama kuliah tidak jauh dari kos-kosan, uang saku yang minim serta rutinitas perkuliahan. Kadangkala dia terlihat sangat bersemangat dengan kuliahnya dan di saat yang lain dia  tenggelam dalam aktivitas lain di luar kampus. Pun kelulusan dia capai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang pas-pasan  dan waktu yang cukup lama – 5 tahun lebih.
Begitu lulus, dia harus berjuang memecahkan tembok penghalang yang begitu besar untuk memasuki dunia kerja.
“Setidaknya, sudah empat puluh perusahaan saya daftar dalam kurun waktu satu tahun”, ceritanya.
“Tapi satu pun nggak ada yang nyantol”, lanjutnya sambil terbahak.

Tapi itu cerita lama. Setahun mengangkat palu untuk memecahkan barrier to entry dunia kerja membuatnya  banyak belajar. Awalnya dia memprediksi bahwa tidak sampai enam bulan dari kelulusan dia akan bekerja di tempat yang diinginkan. Prediksinya meleset. Bahkan berselang satu tahun pun dia masih harus mengangkat palu itu. Dia menyadari bahwa ada gap yang cukup lebar antara prediksi dengan targetnya.
“Kemudian saya berfikir, bagaimana mengisi gap yang selebar itu?”,tanyanya retoris.
“Saat itu muncul empat pilihan di hadapan saya. Pertama, berjuang dengan cara lama dan bersikeras memasuki  dunia kerja yang saya idamkan sejak lama. Kedua, berjuang dengan cara lama dan mencoba memasuki pilihan kerja yang lain. Ketiga, berjuang dengan cara baru untuk memasuki dunia kerja lama yang saya idamkan dan yang keempat mencoba masuk ke dunia yang baru dengan cara yang baru”, lanjutnya.
“Terus akhirnya mana yang dipilih?”, tanya saya.
“Mungkin Allah yang telah menjatuhkan pilihan ini pada saya. Pilihan terakhir telah menenggelamkan saya”, sahutnya.
“Inilah yang membuat saya enggan untuk meninggalkannya, setidaknya untuk saat ini”, lanjutnya sambil menunjuk kebun buah naga yang menghampar.
Ya, dia telah menjatuhkan pilihannya untuk berbisnis di bidang pertanian yang tidak nyambung dengan jurusan yang dia ambil pada saat kuliah. Pilihan yang luar biasa menurut saya. Sementara yang lain – termasuk saya – harus menggantungkan isi periuk kepada orang lain, justru dia mencoba untuk mengisi periuk orang lain. Dan tidak semua orang mampu bertahan di berada di pilihan itu.
Jatuh bangun dia memulainya, bahkan kadang jalannya pun harus terseok. Akan tetapi yang membuat saya harus berdecak kagum adalah kemampuannya untuk bertahan dan belajar. Di tengah sakit dan lambatnya berjalan dengan terseok, dia tidak memutuskan untuk berhenti berjalan meski harus bertopang dengan tongkat. Tongkat inilah yang disebutnya  ‘keyakinan’.
“Coba terus saja. Pada saat harus bangkit untuk pertama kali memang rasanya sangat berat”, pungkasnya. 

***

Inilah yang menurut saya, disebut dengan ekspansi ide dalam kurva efek pembelajaran. Sahabat saya tadi telah mengungkapkan ekspansi ide dalam empat grid (pemetaan) dan dia menjatuhkan pilihan di grid yang keempat, yaitu diversifikasi ide. Dia mencoba mengembangkan ide baru untuk memasuki dunia yang benar-benar baru dan - luar biasanya - dia berhasil bertahan di  situ.
Tidak ada pilihan yang salah dari keempat pilihan di atas, akan tetapi kemampuan bertahanlah yang menjadi penentunya. Kurva efek pembelajaran menggambarkan bahwa kesulitan untuk bangkit akan tereduksi seiring dengan pembelajaran dan pengalaman yang kita dapatkan.
Dalam dunia industri, Thompson (2012) dalam buku Crafting and Excecuting Strategy mengungkapkan bahwa cost yang dikeluarkan oleh sebuah industri akan cenderung menurun seiring dengan pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan oleh industri tersebut.
 Penurunan biaya industri itulah yang diinferensikan dengan penurunan kesulitan dalam kurva efek pembelajaran.
Jadi kalau jatuh dan terseok itu sudah menjadi kebiasaan, maka bangkit akan menjadi kebiasaan pengiringnya.

Yogyakarta, 14 Januari 2013

2 komentar:

  1. wah, keren2 bang hasan ^_^
    dari sekian laskar blogger, yg masih apdet sy baru nemu blog hasan n eki
    *teknik bersatu tak bisa dikalahkan yak =D

    BalasHapus
  2. bukunya baru mulai mau saya baca skr...gimana kalau diceritain aja bro isi bukunya ke saya?

    BalasHapus