Kalau membuka kamus, tuas
atau pengungkit adalah salah
satu pesawat sederhana
yang
digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya.
Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik
tumpu (fulcrum), titik gaya (force), dan titik beban (load)
yang divariasikan letaknya.
Ada
saatnya kita merasa sangat jenuh dengan aktivitas yang kita kerjakan. Semakin
lama, dirasakan bahwa beban yang harus diangkat semakin besar, padahal energi
yang dimiliki tidak bertambah secara signifikan.
Ibarat tuas atau pengungkit
, sekuat tenaga kita menekan titik gaya. Dengan menekan
menggunakan tangan, kaki menjejak, bahkan posisi menggantung pun sudah dicoba.
Akan tetapi beban yang di ujung kok tidak terangkat. Bergeser pun tidak. Dalam
ilmu fisika, untuk mengangkat beban pada tuas, ada dua cara yang bisa dilakukan
yaitu memperbesar gaya tekan pada titik gaya dan menggeser titik tumpu. Jika
kita sudah bekerja keras untuk memperbesar gaya pada titik gaya dengan
mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki, akan tetapi beban belum terangkat
maka sudah saatnya cara kedua yaitu menggeser titik tumpu mendekati beban yang
diangkat.
Fred
R. David dalam bukunya Strategic
Management (2010) menceritakan bahwa ada dua presiden perusahaan yang
bersaing pada industri yang sama. Kedua presiden ini memutuskan untuk
mengadakan acara kemah bersama untuk mendiskusikan kemungkinan merger. Mereka
berjalan menembus hingga ke kedalaman hutan. Tiba-tiba mereka berpapasan dengan
seekor beruang grizzly yang berjalan dengan kedua kaki belakangnya dan meringis
memamerkan gigi-giginya. Dengan segera, presiden yang pertama membuka tas
punggungnya dan mengeluarkan sepatu jogingnya. Presiden yang kedua berkata,
“Hey, anda tak mungkin lari mengalahkan beruang”. Presiden pertama menjawab,
“Mungkin saya tidak akan pernah bisa lari lebih cepat daripada beruang itu,
tetapi saya pasti bisa lari mengalahkan anda”.
Inilah
salah satu representasi menggeser titik tumpu mendekati beban pada sebuah tuas.
Banyak orang mengatakan, bahwa kerja keras itu adalah keharusan, akan tetapi
kerja cerdas itu membahagiakan.
***
Kerja
cerdas pun tidak cukup apabila beban semakin ditambah. Ada baiknya kita melihat
kembali film lama yang cukup menggelitik, Kungfu
Panda. Dalam film itu, berkali-kali Panda mengatakan, “Ini adalah suatu
kebetulan, suatu accident. Saya ini
hanya anak tukang bakmi dan mimpi saya hanyalah membuat bakmi”. Begitu terbukti
tidak bisa bermain kungfu ia kembali mengeluh,”Kalau begini terus, mendingan
saya pulang saja, kembali membuat bakmi”. Setiap melihat diri sendiri di
cermin, inner critic selalu muncul.
Bahkan lingkungan sekitar semakin menambah ruang kosong yang seharusnya diisi
dengan keyakinan. Sampai akhirnya Paman Kura-Kura mampu membuat Panda menyadari
bahwa banyak ruang kosong yang seharusnya diisi. Ia memotivasi Panda dengan
mengatakan, “There is no accident.
Jangan sedihkan masa lalu karena kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri
dan hari ini adalah hadiah”. Dan core
belief adalah adalah bahan yang mampu memampatkan ruang kosong sehingga memberikan
kerja yang besar pada titik gaya.
Inilah
representasi Kerja Ikhlas.
Yogyakarta,
14 Mei 2013
~Bengong di ruang adaptasi
Mohon beri petunjuk mengangkat tuas saya pak Hasan.. Titik tumpu sudah digeser kemana-mana, tapi tetap beban tidak bergerak :(
BalasHapus